09 Mei 2009

Telat

Akirnya, nasib akan mengejar mereka yang lari darinya....
Seperti waktu yang tak bisa lari dari kodratnya, untuk selalu berganti
Aku justru memilih bersembunyi dibalik cahaya, layaknya bayangan 
Menjadi pengecut terhadap ketakutan kegagalan yang belum tentu terjadi

Berharap mampu menunda, dan terus menunda, hingga tak terelakan lagi
Menangguhkan janji demi cicilan waktu luang yang sepertinya menyenangkan
Baru kini kusadari, penyesalan itu tidak datang terlambat
Ia datang selalu disaat yang tepat, bagi jiwa yang telah terlambat

Sesungguhnya aku ingin seperti air yang terus berkelana, selusuri langit dan bumi
Tapi air tak mampu melelehkan kodratnya untuk selalu berubah wujud
Lalu aku ingin seperti angin yang ringan, tak berwujud nan pergi sekehendak hati
Tapi angin tak bisa memegang, merenggang waktu yang mendorongnya kesana kemari

Kini kusadari, semua jalan pasti bercabang, semua pilihan selalu ada resiko
Kita hidup tak bisa melawan hukum alam, memanfaatkannya atau terlindas karenanya
Wahai takdirku, maafkan jiwaku yang lemah mewarnai jalan hidupku
Bantu aku menemukan jalanku kembali, mengejar masa depan tinggalkan penyesalan

Tidak ada komentar: