14 Januari 2009

New Year Note ?

Sebenarnya buat apa sih kita selalu merayakan malam tahun baru? Apakah latah mengikuti trend seperti yang digembor-gemborkan di televisi atau mengikuti orang lain, seolah-olah tahun baru akan menghibahkan waktu baru bagi kita, awal baru, kesempatan baru, melupakan kesusahan-kesusahan yang terjadi di tahun yang lama. Ini adalah beberapa catatanku mengenai tahun baru :

1.Seharusnya kita mengisi tahun baru ini dengan semangat baru, harapan baru dan resolusi pribadi baru. Tapi apakah kita bisa mencapai tujuan-tujuan kita jika sikap dan perilaku kita masih lama? Lantas apakah sebenarnya tujuan kita di tahun yang baru ini? Bukankah masih sama dengan tahun yang lalu, seperti mengulang harapan yang lama di tahun yang baru. Berharap nasib akan menjodohkan asa kita dengan kenyataan. Lantas bila tidak terkabulkan maka kembali diulang ditahun baru berikutnya. Pantaskah kita merayakan malam tahun baru dengan eforia dan suka cita jika kita sendiri tidak mengerti apa yang sebenarnya kita inginkan di tahun yang baru?. Pantaskah kita menjejakkan kaki diwaktu yang baru dengan memanjatkan doa pada yang Maha, memohonkan kebaikan akan turun mengisi hari-hari kita, jika kita masih mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama, mempertahankan kebodohan dan kemalasan kita dan terus memberikan alasan penundaan pada upaya memperbaiki nasib yang dibisikkan oleh hati kecil kita?

2.Tahun yang berlalu seharusnya ditutup dengan suatu pengalaman yang berharga. Bahwa kita telah melakukan apa yang harus kita lakukan, belajar dari kegagalan dan kesedihan kita, keluar dari keterpurukan diri dan bertekad mengisi waktu yang baru bukan dengan kesedihan yang sama. Tapi bagaimanakah kita bisa belajar dari kekalahan, kegagalan dan kesedihan itu jika kita terus menganggap apa yang terjadi pada tahun yang lalu sebagai kesialan, kesalahan nasib dan ketidakadilan sang Maha? Kita harus menurunkan gelas pemahaman kita, agar air pemahaman baru bisa mengganti air persepsi kita yang lama. Kita harus mau mengakui kekalahan kita, agar bisa melangkah dengan semangat baru.

3.Lantas apakah yang kau harapkan di tahun yang baru ini ? banyak orang memulai tahun baru dengan semangat baru, harapan baru, lantas menjadi lupa di bulan berikutnya dan kembali terpuruk di persoalan yang sama. Kenangan itu bukanlah album foto yang bisa kita lihat-lihat dan mengatakan dalam hati kata seandainya. Kenangan itu adalah kenyataan dimasa lalu, yang sesungguhnya bisa kembali terjadi dimasa kini dan masa yang akan datang, jika kita menolak untuk belajar dan mencoba hal yang baru. Seperti kata pepatah, “Seseorang yang tidak belajar dari sejarah, akan dikutuk untuk mengulangi hal yang sama di masa yang akan datang”

Tahun baru menghibahkan banyak hal. Tapi sebenarnya tahun baru itu sama seperti hari hari lainnya, ia hanya pengulangan hari saja, suatu peristiwa yang menjadi bermakna karena manusia memutuskan untuk merayakannya. Yang menentukan ia lebih bermakna adalah kita sendiri. Apakah di tahun baru ini kita memutuskan untuk “berubah” ataukah hanya mencari-cari alasan saja?

Selamat tahun baru…..

2 komentar:

surgadunia mengatakan...

Buku tamune mbok diganti sek wangun!! Ora wagu ngono..

Shanty Mahanani mengatakan...

Salam kenal!
Aku suka judul blognya!