03 Februari 2009

*fajar*

Suatu fajar tumbuh merekah membuka pagi
Menggeliatpun tidak kala dingin menggedor di luar selimut
Orang tua berkata rezekimu hilang dipatok ayam
Kau seperti masih menikmati tetes terakhir mimpi di ujung bibir
Ternyata awang telah memberimu dosis surga

Berhatilah kala tersadar, candunya pasti luruh tersiram getir
Bangun !!, nafasmu sia-sia menguap di atas bantal
Masih banyak waktu tuk meneruskan di rumahmu kelak di petak perkuburan
Dan saat duha datang, kau masih sibuk mengemasi mimpi mengumpulkan nyawa

Tak lihatkah cangkangmu yang mulai tergerus
Jadilah manusia memandang jalan
Usaikan saja menatap awan
Pergerakannya lambat dan membuaimu hilang

Akhirnya penyesalan, hanya tersisa penyesalan.....

Tidak ada komentar: