01 Februari 2009

Writing Unconditional Love

awalnya aku ingin menulis, agar melupakan waktu
tak bersyarat, bukan berarti tak bermaksud
menginginkan sesuatu tetapi setengah berusaha
akhirnya sia-sia, terlupakan waktu

memperumit kata, katanya demi kepuasan sendiri
lantas buat apa menikam pena didada
jika tak ada yang memuji diri ?
Waktu tak bersahabat bagi mereka yang berharap keajaiban

tiga baris paragraf dikemas rapi,layaknya penjual mengharapkan pembeli
menunggu dan menunggu, sekedarnya saja melontarkan harapan
lantas apa? Jangan biarkan keinginan abstrak menjajah hati
memilih untuk terus menulis, atau berhenti disini saja....

Seperti simpanan waktu, bagi yang tekun mempersiapkannya, keajaiban datang dengan sendirinya

1 komentar:

Shanty Mahanani mengatakan...

aku suka ini:
Seperti simpanan waktu, bagi yang tekun mempersiapkannya, keajaiban datang dengan sendirinya